Saya
tak jadi mengikuti sesi Maman Suherman di Makassar International Writers
Festival (MIWF) pada tanggal 5 Juni lalu padahal saya sangat ingin
menghadirinya. Saya sedang menyukai tema jurnalisme, media, dan jurnalisme
warga. Saya hadir pada sesi Maman Suherman di MIWF 2 tahun lalu dan saya suka
sekali mendengarkan pengalamannya dalam dunia media sampai-sampai ia
menerbitkan buku.
Saya
tak dapat mengikuti sesinya kali ini karena lokasi acara di kampus UIN.
Sementara Athifah ingin sekali menyaksikan dongeng di MIWF yang diselenggarakan
di Fort Rotterdam. Dongeng MIWF hanya sekali setahun dan bisa jadi pengalaman seumur hidup yang tak terlupakan bagi Athifah
dan adiknya – Afyad. Saya menghargai ini makanya saya membatalkan ikut sesi
Maman Suherman meskipun saya sangat ingin menghadirinya. Jauh lebih penting dan
berharga menyaksikan anak-anak saya berbahagia ketimbang memperturutkan
keinginan saya (ceritanya bisa dibaca di sini).