Pada Profil blog saya, saya menuliskan: “Pernikahan melengkapi diri saya, membuat diri saya merasa utuh. Sebagian diri saya ternyata ada pada laki-laki yang menikahiku 1999 silam. Anak-anak menyempurnakan hidupku, menggenapkan pembelajaranku. Mudah-mudahan mereka berempat menjadi partner sinergiku dunia-akhirat. Hidup ... awalnya adalah perjuangan, akhirnya adalah kebijakan. Mudah-mudahan berbuah sabar, syukur, taqwa, dan kedekatan pada-NYA SANG RAHMANIR RAHIM, 'AZIZUL HAKIM “.
Begitulah kenyataannya ... bulan April ini, tepat 12 tahun usia pernikahan kami. Dan saya masih merasakan si dia membuat diri saya terasa lengkap. Sampai-sampai saya ‘sulit’ punya pikiran untuk pergi ‘bersosialisasi’ ke rumah teman atau cuci mata ke mal kala tengah dirundung rasa sumpek karena deraan berbagai rutinitas dan masalah pengurusan rumah tangga dan anak-anak.