Showing posts with label Indahnya Menikah. Show all posts
Showing posts with label Indahnya Menikah. Show all posts
'Istri Patuh Suami' dan 'Suami Sayang Istri'

'Istri Patuh Suami' dan 'Suami Sayang Istri'

      Menurut klub ini, menghibur dan membuat suami merasa nyaman dengannya merupakan kewajiban bagi setiap istri. Mereka juga menilai bahwa terabaikannya kewajiban itu menjadi salah satu penyebab utama mendasar atas munculnya sikap keras, tak betah di rumah atau bahkan penceraian suami atas istrinya.      Kabar terbaru yang datang dari Istri Patuh Klub ini yaitu kini klub itu kembali membuat heboh dengan menerbitkan buku panduan seks Islami. Dalam kata pengantarnya, buku tersebut menuliskan bahwa studi menunjukkan wanita hanya memberi suami mereka 10 % dari apa yang diinginkan pria dari tubuhnya. Karenanya, buku ini dimaksudkan untuk hadir sebagai panduan bagi para istri untuk memberikan ‘pelayanan’ terbaik bagi suaminya. Dalam buku ini juga dimuat satu bab khusus yang membahas bagaimana seks menjadi sebuah ibadah dalam Islam. Namun, buku saku setebal 115 halaman ini sontak menuai reaksi dari banyak Muslim, atau bahkan non-Muslim. Mereka yang Muslim biasanya bereaksi karena klub itu berserta buku yang diterbitkannya bukan merangkum ajaran Islam sebagaimana diklaim oleh klub itu. Adapun para non-Muslim menilainya sebagai suatu langkah yang bias inferioritas jender. Bahkan, Menanggapi buku ini, komunitas yang menamakan dirinya “We do not want sexist nonsense from Global Ikhwan Sdn Bhd” yang dikomandari oleh Matthew Ong angkat suara dengan menyebut Istri Patuh Klub hanya menjadikan wanita sebagai objek seksual. Sehingga, mereka meminta Menteri Wanita, Keluarga dan Pembangunan Komunitas, Datuk Seri Shahrizat Abdul Jalil, untuk melakukan intervensi. Menanggapi hal itu, Shahrizat Abdul Jalil, meminta para pejabat pemerintah untuk memantau klub itu, terutama untuk memastikan tidak akan membuat 'berantakan’ pikiran generasi muda Malaysia. Tapi Shahrizat mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa membatasi kegiatan klub, dengan dalih Malaysia adalah negara demokratis.[i]
Baca selengkapnya
Selingkuh Oh Selingkuh ...

Selingkuh Oh Selingkuh ...

Karena mencari bahan untuk lomba bertema ‘Selingkuh’, saya pun mencari di Google kata kunci ‘alasan selingkuh’, siapa tahu saya bisa menyusun esai mengenai hal ini. Pilihan materinya adalah kisah nyata, esai, atau tips. Beberapa menit, bermunculanlah hasil pencarian dengan kata kunci ini.

            Yang mengejutkan adalah yang dirilis oleh Kaltim Today :
Data Pengadilan Agama Kota Bontang (Kaltim) tampaknya menjadi lampu kuning bagi para pasangan keluarga untuk lebih memperhatikan kualitas hubungannya, mengingat kasus perselingkuhan cukup tinggi di "Kota Khatulistiwa" itu.
"Hampir 40 persen penyebab perceraian pasangan suami-isteri akibat adanya keterlibatan dan campur tangan pihak ketiga (perselingkuhan), 20 persen akibat adanya wanita idaman lain (WIL) atau pria idaman lain (PIL)," kata Panitera Muda Hukum pada Pengadilan Agama Bontang, Hamran, di Bontang, belum lama ini.
Sedangkan penyebab perceraian lainnya yaitu 20 persen alasan ekonomi dan 20 persen akibat kurangnya rasa tanggung jawab yang rata-rata terjadi pada pasangan suami-isteri usia 30-40 tahun.
Baca selengkapnya

Ujian Kesabaran yang Sesungguhnya

Seorang bijak berkata, “Jangan berkeluarga dulu kalau belum berani susah!” Saya sependapat. Menurut saya, kehidupan berkeluarga adalah ujian kesabaran yang sesungguhnya. Ada banyak medan sulit di dalamnya. Mulai dari proses penyesuaian diri antarpasangan, hingga dalam mengasuh anak. Ujian kesabaran ini sering sekali menjadi sangat sulit karena di dalamnya ada pertempuran ego antara 2 manusia berlawanan jenis yang (katanya/biasanya/berusaha) saling mencintai.
Baca selengkapnya
Bidadari Surga pun Mampu Membuatku Cemburu

Bidadari Surga pun Mampu Membuatku Cemburu

Jika memutar mundur ingatanku. Rasanya aku masih ingat, mengapa bisa jatuh cinta kepada laki-laki yang kini jadi suamiku ini. Tetapi sebelumnya, kuceritakan terlebih dulu sekilas tentang diriku.
            Jika kawan-kawanku mulai pacaran di usia SMP, tidak denganku. Saat itu aku sudah berprinsip pacaran hanya satu kali dan inginnya naik ke jenjang pernikahan lalu langgeng selamanya. Tidak mungkinlah bagiku pacaran di usia SMP karena bayangan menikah masihlah terlalu jauh. Begitu pun saat usia SMA. Aku ikut-ikutan seru saja bersama sahabat-sahabat centilku jika mereka punya gebetan, tetapi aku sendiri tak pernah punya gebetan. Teman-teman yang menyatakan rasa sukanya pun mundur teratur karena langsung kutolak. Alasan waktu itu simpel saja, tak ada satu pun dari mereka yang mengena di hatiku. Kalau ada, mungkin prinsip yang tadinya tertanam sejak SMP bisalah kugeser sedikit J.
Baca selengkapnya

Kakak Sekaligus Adikku

Kilas balik - memasuki pernikahan (lebih dari dua belas tahun yang lalu), saya merasa sangat siap. Yang masih tanda tanya bagi saya ketika itu adalah bagaimana saya bisa diterima dengan baik oleh ibu mertua dan ipar perempuan (adik suami). Ini karena banyak cerita yang saya dengar tentang tidak harmonisnya hubungan antara istri dengan saudara ipar perempuan/ibu mertua.
Baca selengkapnya