Aku
perempuanmu
Tapi
juga mualimmu
Kulihat
awan hitam di langit tenggara
Kulihat
angin topan di utara
Namun
dirimu, nakhoda
Seperti
tak melihatnya
Kurasakan
‘kan ada guncangan dahsyat
Namun
kau lelaki hebat
Seperti
tak mengindera sesuatu
Dalam
diam kau membisu
Dulu
pernah kurasa pertanda
Tak
satu tapi beberapa
Saat
kukata, kau diam seperti biasa
Akhirnya
terjadi seperti yang teraba