Showing posts with label Indahnya Menikah. Show all posts
Showing posts with label Indahnya Menikah. Show all posts

Memang Harus Berbagi Tugas Dengannya

Satu lagi hikmahnya komitmen bersama suami saya temukan di saat anak-anak pada sekolah. Kami bisa bersama-sama mengurusi urusan sekolah mereka. Bersyukur saya didampingi suami yang mau berbagi tugas dengan saya dalam mengurusi anak-anak walau masih sering harus diberi SOP (standard of procedure) yang teramat jelas dan rinci. Pinginnya sih dia mengerti semuanya, setiap hari itu ngurusi anak-anak bagaimana. Jadi tanpa diminta dia sudah memberikan sumbangsihnya dengan sukarela.

Plak. Itu sih namanya bukan bersyukur, itu kurang bersyukur (menggampar lalu menunjuk diri sendiri). Iya .. ya .. maaf ya suamiku J. Wajar sih, kayaknya sebagian besar (atau mungkin semua?) suami seperti itu. Biasanya yang mengurus anak-anak kan ibunya jadi ibunya punya pola tertentu dalam mengurus mereka.
Baca selengkapnya

Menyemai Cinta Melampaui Murka

Banyak orang terperangah bila mendengar berita perceraian apalagi jika terjadi pada pasangan yang sudah menikah di atas dua puluh tahun. Saya pribadi, setelah menjalani rumahtangga selama 14 tahun memilih untuk mengamati, menjadikannya pelajaran. Karena saya tahu dan memaklumi, semakin panjang usia lembaga kecil bernama rumahtangga ini maka semakin keras pula ujiannya. Apalagi iblis yang pernah bersumpah akan memperdaya keturunan Adam, pasti akan menurunkan bala tentaranya dalam menggoda pasangan suami istri yang tengah berseteru.
Baca selengkapnya

Ketika Venus dan Mars Menikah | Welcome Trouble

Laki-laki dan perempuan berbeda. Ya iyalah .. jenis kelaminnya berbeda. Kalau yang itu semua orang juga tahu he he he. Tapi ada situasi dan kondisi di mana perbedaan laki-laki dan perempuan nyata sekali, di saat itulah kita bisa salah menilai malah bisa menjadi penyebab retaknya hubungan suami-istri.
Baca selengkapnya
Layakkah Mengumbar Kemarahan Untuk Pelanggaran Privasi?

Layakkah Mengumbar Kemarahan Untuk Pelanggaran Privasi?


Menikah sekian tahun memang membuat pasangan suami istri menjadi lebih saling mengenal satu sama lain. Namun di sisi lain, juga membuat mereka saling “tidak mengenal” satu sama lain karena ego yang tidak selalu bisa ditekan.

Menarik membaca tulisan dari mak Elisa Koraag berjudul Kisahku: “Sungguhkah Privasiku sudah dilanggar?” di blog  http://nyonyafrischmonoarfa.blogspot.com/ yang menceritakan pergulatan batinnya yang hanya berlangsung sebentar. Saya tertarik dengan tulisan ini karena menemukan penyelesaian konflik yang paling elegan sedunia: dengan menekan ego. Bagi banyak orang sangat sulit menekan ego di situasi itu, tapi tidak bagi mak Elisa.

Saat pulang ke rumah ia dapati tumpukan buku dan surat-surat lamanya sudah diacak-acak suaminya. Suaminya sendiri mengatakan sedang merapikannya. Mak Elisa maraha karena selama ini “privasi”-nya akan barang-barang lamanya itu terjaga, suaminya pun menjaganya hingga hari itu tiba-tiba saja berantakan.

Mak Elisa menulis: Sambil mandi, benakku tak berhenti berpikir. ”Apa sih tujuan Suamiku merapihkan rak buku?” pikirku dalam hati. Sebenarnya tidak ada yang aku takutkan atau khawatirkan. Toh antara aku dan Suami tidak ada rahasia apa-apa. Cuma rasanya tidak rela, ini sedikit menyangkut masalah privasi!

Wajar, walau sekian tahun telah saling melebur, namanya berasal dari latar belakang berbeda tentu saja ada hal-hal yang diinginkan setiap orang untuk tetap menjadi privasi – miliknya sendiri. Saya pun mungkin akan bersikap sama dengan mak Elisa bila mengalami hal itu.
Baca selengkapnya