Roboh atau Kokoh, Mutu Kuncinya – Rabu siang tanggal 17 November 2021 itu, suara dari arah SMAN 96 Jakarta yang sedang direnovasi itu tak seperti biasanya. Iin, perempuan pemilik warung makan di sebelah bangunan menyatakan keherananannya kepada orang yang menemaninya di warung, “Koq siang-siang ada besi diturunin, ya.”
Beranda / Kabar dari Timur
Showing posts with label Kabar dari Timur. Show all posts
Showing posts with label Kabar dari Timur. Show all posts
53 Tahun Semen Tonasa, dari Mutu Hingga Prestasi
53 Tahun Semen Tonasa, dari Mutu Hingga Prestasi – Do things for people not because of who they are or what they do in return but because of who you are, quote dari Harold S. Kushner ini meng-encourage kita untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang merepresentasikan diri kita. Sejalan dengan quote dari psikolog Carl Gustav Jung, “You are what you do, not what you say you'll do.”
Cinematica: Bertukar Pengetahuan Melalui Film
Cinematica: Bertukar Pengetahuan Melalui Film - Sudah baca tulisan berjudul Film
Empu: Kekuatan Tekad Perempuan dalam Kungkungan Keterbatasan yang
merupakan review dari kegiatan terakhir luar rumah yang saya ikuti
sebelum imbauan #dirumahsaja dikeluarkan pemerintah? Nah kegiatan yang saya
hadiri pada tanggal 13 Maret lalu itu bertajuk “Cinematica”.
HBH IKATEK Unhas 2019: Antara Kenangan Maskulin dan Asa di Kampus Baru
HBH IKATEK Unhas 2019: Antara Kenangan Maskulin dan Asa di Kampus Baru – Gerimis membasahi bumi sejak
pagi-pagi sekali. Kelabu mewarnai langit, menggantung di sana dengan mantapnya.
Mau tidak mau, menatap langit membuat benak menimbang-nimbang, “Pergi – tidak –
pergi – tidak …,” Tak butuh waktu lama, kami pun memutuskan pergi.
Festival Forum KTI: Smart dalam Reses Hingga Minyak Jelantah
Masih
cerita dari hari pertama Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang diselenggarakan oleh BaKTI
(Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) di hari pertama, 24 Oktober 2018.
Usai rehat siang, giliran inspirator Forum KTI yang bercerita soal Reses Partisipatif: Narasi Rakyat di
Legislatif. Nara
sumbernya adalah Ketua DPRD Kabupaten Maros dan Kelompok konstituen Parepare.
Festival Forum KTI: Tentang Keberagaman, Lokal, dan Berkelanjutan
Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (KTI) adalah event yang saya nanti-nantikan dari BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan
Timur Indonesia). Setelah
menghadiri beberapa sesi pada tahun 2015 lalu, saya begitu bersemangat
menyambut pelaksanaan festival di tahun ini, tepatnya pada tanggal 24 – 25 Oktober
lalu.
Philanthropy Learning Forum on SDGs: Bagaimana Pemerintah, BaKTI, dan Ilmuwan Mendukung SDGs
Catatan terakhir dari acara Philanthropy Learning Forum on SDGs: SDGs Sebagai Tools Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Kemitraan di Gedung BaKTI pada tanggal 19 September lalu.
Pemerataan Kapasitas Daya Terpasang di KTI
Tulisan ini dimuat di rubrik Opini Harian Fajar, 6 September 2016. Karena terlalu panjang, judul dan ada bagian tulisan yang sedikit diedit oleh editor (tidak mengurangi isinya). Ini versi aslinya:
Inspirasi dari Poogalampa dan Honihama
Tulisan ini merupakan tulisan ke-14, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan-tulisan saya yang lainnya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani, Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis, Inspirasi dari Penjaga Laut Tomia, Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan, Tendangan Kemanusiaan Andy F. Noya, Para Pahlawan yang Bekerja dalam Sunyi, Sekolah Kapal Kalabia Membentuk Agen Perubahan di Raja Ampat, Inspirasi dari Polisi-Polisi Plus, Pejuang-Pejuang Kesejahteraan yang Tak Kenal Lelah, dan Anggaran Kesehatan yang Cerdas dan Pas untuk Semua di Sulawesi Utara.
Pernah
dengar nama-nama daerah itu? Belum? Sama, saya juga belum pernah mendengarnya
sampai orang-orang hebat dari daerah-daerah itu tampil di panggung inspirasi
Festival Forum KTI, menceritakan hal-hal inspiratifnya ...
Anggaran Kesehatan Cerdas yang Pas untuk Semua di Sulawesi Utara
Tulisan ini merupakan tulisan ke-13, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan-tulisan saya yang lainnya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani, Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis, Inspirasi dari Penjaga Laut Tomia, Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan, Tendangan Kemanusiaan Andy F. Noya, Para Pahlawan yang Bekerja dalam Sunyi, Sekolah Kapal Kalabia Membentuk Agen Perubahan di Raja Ampat, dan Inspirasi dari Polisi-Polisi Plus, dan Pejuang-Pejuang Kesejahteraan yang Tak Kenal Lelah.
Sebagai
seorang ibu yang sudah merasakan proses melahirkan sebanyak 3 kali, saya merasa
beruntung selama ini proses melahirkan saya tertangani dengan cepat dan baik. Tempat
melahirkan yang memiliki tenaga medis yang terlatih, juga peralatan yang
lengkap sangat menolong ketika pada persalinan si sulung ketahuan kalau si bayi
tercekik
lilitan tali pusar sebanyak 3 kali dan saat melahirkan si bungsu tiba-tiba
terjadi perdarahan
dalam di dinding vagina.
Pejuang-Pejuang Kesejahteraan yang Tak Kenal Lelah
Tulisan ini merupakan tulisan ke-12, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan-tulisan saya yang lainnya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani, Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis, Inspirasi dari Penjaga Laut Tomia, Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan, Tendangan Kemanusiaan Andy F. Noya, Para Pahlawan yang Bekerja dalam Sunyi, Sekolah Kapal Kalabia Membentuk Agen Perubahan di Raja Ampat, dan Inspirasi dari Polisi-Polisi Plus.
Ismail
Husein
Inspirator
berikutnya adalah Ismail Husein. Penggerak KB pria di Sulawesi Utara. Karena
giatnya menganjurkan para lelaki untuk divasektomi, ia sampai dijuluki “Bapak lolok” (penyebutan bahasa daerah sana
untuk alat kelamin lelaki).
Sekolah Kapal Kalabia Membentuk Agen Perubahan di Raja Ampat
Tulisan ini
merupakan tulisan ke-10, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI
tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan-tulisan saya yang lainnya: Graphic
Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa
Depan Indonesia, Pengelolaan
Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani, Inspirasi
dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis, Inspirasi
dari Penjaga Laut Tomia, Gerakan
Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan, Tendangan
Kemanusiaan Andy F. Noya, dan Para
Pahlawan yang Bekerja dalam Sunyi.
Pada
hari kedua Festival Forum Kawasan Timur Indonesia VII, saya datang terlambat
karena harus mengerjakan serangkaian tugas rumah terlebih dulu. Saya melewatkan pidato bapak gubernur Sulawesi Selatan – Syahrul Yasin Limpo. Saat saya datang,
pak gubernur dan sejumlah orang penting lainnya sedang berdiri di atas
panggung. Saya berharap pak gubernur sendiri yang meluangkan waktunya untuk
menyaksikan inspirasi demi inspirasi yang akan dibagi pada hari itu. Namun
rupanya harapan saya tak menemui kenyataan. Pak gubernur beserta rombongan
langsung meninggalkan ruangan besar di Hotel Aston itu usai seremonial
berlangsung.
Para Pahlawan yang Bekerja dalam Sunyi
Tulisan ini merupakan tulisan ke-9, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan-tulisan saya yang lainnya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani, Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis, Inspirasi dari Penjaga Laut Tomia, Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan, dan Tendangan Kemanusiaan Andy F. Noya.
Setelah
menyaksikan suguhan inspiratif sejak beberapa jam sebelumnya, panggung yang
kini “milik” Andy F. Noya juga menghadirkan banyak sosok inspiratif yang pernah
tampil di Kick Andy. Beberapa orang hadir secara fisik, di atas panggung
inspirasi. Beberapa yang lainnya bisa kami (hadirin) saksikan dari layar video
yang diputarkan.
Petani Salassae Mewujudkan Kedaulatan Pangan
Tulisan ini merupakan tulisan ke-5, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan pertama, kedua, dan ketiganya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani, Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis, dan Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan.
Zaman
SD dulu, sering saya mendengar bahwa negara kita punya banyak lumbung padi.
Bahwa Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan hasil-hasil pertanian
dan juga kaya dengan hasil lautnya. Mengerikannya, di zaman ini, hal itu seakan
jauh panggang dari api. Kedaulatan pangan menjadi hal yang sulit diwujudkan.
Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan
Tulisan ini merupakan tulisan ke-6,
catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu.
Silakan baca tulisan pertama, kedua, dan ketiganya: Graphic
Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa
Depan Indonesia, Pengelolaan
Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani, Inspirasi
dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis, dan Inspirasi
dari Penjaga Laut Tomia.
Kejadian
Luar Biasa (KLB), bila itu kabar baik tentu sangat menggembirakan. Bagaimana
bila itu kabar buruk seperti yang terjadi Halmahera Selatan? Abdullah Majid
tampil di panggung inspirasi Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (KTI) menceritakan
kembali latar belakang mengerikan yang kemudian menghasilkan perubahan
signifikan mengenai penanganan malaria di Halmahera Selatan.
Inspirasi dari Penjaga Laut Tomia
Tulisan ini merupakan tulisan ke-5, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan pertama, kedua, dan ketiganya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani, dan Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis. Tulisan ini dibuat berdasarkan penyampaian yang diberikan Bapa Tua La Asiru dan Pak Abbas, juga dengan mengambil dari internet (sumbernya saya sertakan).
“Para penjaga laut Tomia” (“Bapa Tua” La Asiru – ketua Komunto:
Komunitas Nelayan Tomia dan Abas) tampil membagikan kisah inspiratifnya.
Tomia
adalah wilayah kepulauan, bagian dari Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawei Tenggara. Wakatobi singkatan
dari 4 wilayah: Wangi-Wangi, Kalampeto, Tomia, dan Binongko. Bagian lautan dari
Wakatobi mencakup 97% dari total luasnya, bagian daratan hanya 3%.
Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis
Tulisan ini merupakan tulisan ke-4, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan pertama, kedua, dan ketiganya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, dan Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani.
Rumah Tunggu, Penyelamat Ibu dan Bayi
Dr. Juliana Chatrina Ratuanak tampil berikutnya. Dr. Jul
menceritakan kisah sebelum tahun 2007, saat banyak ibu yang hamil besar
terpaksa memilih mati jika problema kehamilan/persalinannya tak teratasi di desanya.
Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani
Tulisan ini merupakan tulisan ke-3, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan pertama dan keduanya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini dan KTI, Masa Depan Indonesia.
Saat Ibu
Winarni Monoarfa – ketua POKJA Forum KTI (Kawasan Timur Indonesia) masih berada
di atas podium, Bapak lalu Supratman naik ke atas panggung, membagikan kisah
inspiratifnya mengenai pengelolaan air minum di daerahnya.
KTI, Masa Depan Indonesia
Tulisan ini merupakan tulisan kedua. Jangan lupa baca tulisan sebelumnya ya, yang judulnya Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini.
Bangga
dan senang sekali bisa hadir di acara Festival Forum KTI (Kawasan Timur Indonesia) VII pada tanggal 17 – 18 November lalu di
Hotel Aston. Festival ini menghadirkan enam praktik cerdas dari KTI, yaitu dari Adonara (Waktu Sama dengan
Uang), Sembalun (Menangani Bencana di Kaki Gunung Rinjani), Bulukumba
(Kedaulatan Pangan di Salassae), Tomia (Pengawal Laut di perairan Wakatobi), Sulawesi
Utara (Anggaran Cerdas untuk Kesehatan), dan Raja Ampat (Kisah Kapal Kalabia).
Selain itu ada pula beberapa kisah inspiratif luar biasa lainnya yang
dihadirkan ke hadapan peserta Festival Forum KTI.
Saya
mencatat, Ibu Winarni Monoarfa – sekda Provinsi Gorontalo yang menjabat sebagai
ketua POKJA Forum KTI, dalam sambutannya sekurang-kurangnya dua kali
mengucapkan kalimat, “KTI adalah masa
depan Indonesia.”
Subscribe to:
Posts (Atom)