Tas Duduk – Secepatnya saya naik ke atas bis bandara agar dapat tempat duduk. Sudah lewat pukul 22, lelah rasanya tubuh. Saya termasuk yang awal turun karena seat saya di nomor 7 dan tanpa menunggu lama-lama, saya langsung turun. Inginnya mendapat tempat duduk di bis bandara.
Polisi Tidur Abal-abal
Saya menyebutnya "polisi tidur abal-abal". Mungkin tujuan pemasangnya baik, yaitu untuk melindungi warga, khususnya anak-anak dari pengendara yang brutal. Di dalam gang sini, anak-anak bermainnya di mana saja. Biasa juga mereka bermain persis di perempatan, tak ditegur orang dewasa sehingga jika ada orang berkendara mau lewat, orang itu justru yang harus berhati-hati.
Seolah Dia yang Punya Jalan
Seolah Dia yang Punya Jalan - Melalui lorong kecil dengan mengendarai sepeda motor, ketika bapak tua itu sedang berjalan di tengah lorong (gang) selebar 1,5 meter, harus bersabar menunggunya berjalan dengan pelan. Setiap melihatnya saya mengingat film Mr. Bean episode tangga dengan sejumlah kakek-nenek yang berjalan pelan menuruni tangga sementara di Mr. Bean butuh berjalan cepat untuk turun.
Yang Pertama Adalah yang Terbaik
Yang Pertama Adalah yang Terbaik - “Siapa di sini yang sudah dua kali menikah?” tanya seorang kawan cowok yang duduk di samping saya kepada teman-teman cowok lainnya pada sebuah pertemuan reuni. Dia sendiri sudah dua kali menjalani pernikahan.